Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

200 Isilah Ekonomi Makro


1. Efisiensi alokatif : suatu situasi perekonomian dimana tidak ada lagi usaha reorganisasi atau perdagangan yg dpt memakmurkan 1 individu tertentu tanpa mengurangi utilitas atau kepuasan individu lain.

2. Arbitrase : spekulasi tanpa resiko.


3. Asset (harta atau aktiva) : milik berupa barang berwujud serta hak tax berwujud yang mempunyai nilai ekonomi.


4. Anggaran berimbang : suatu anggaran yg disusun sedemikian rupa sehingga total belanja sama dengan total penerimaan.


5. Anggaran pemerintah : laporan anggaran pemerintah yg mengemukakan rencana belanja dan penerimannya selama suatu periode tertentu.


6. Bank komersial : sebuah lembaga perantara keuangan yg fungsi utamanya adalah menerima simpanan giro.


7. Deficit anggaran : berlaku dipemerintahan , kelebihan total belanja dari total penerimaan.


8. Garis anggaran : garis disuatu grafik yg sumbu – sumbunya menggambarkan kombinasi barang yg bisa dibeli oleh konsumen menurut pendpatan.


9. Ekstensifikasi modal : tingkat pertumbuhan jumlah modal riil yg tepat sama dengan pertambahan angkatan kerja .


10. Intensifikasi modal : tingkat pertumbuhan persediaan modal riil yg lebih disbanding pertambahan total angkatan kerja.


11. Bank sentral : badan atau instansi pemerintah yg bertanggung jawab terhadap pengendalian peredran uang dan kondisi perkreditan nasional.


12. Barang komplementer : dua barang yang saling melengkapi.


13. Bunga majemuk : bunga yg dihitung juga dari bunga lalu.


14. Fungsi konsumsi : skedul yg mengaitkan jumlah konsumsi dengan pendapatan yg dapat dibelanjakan.


15. Ekuilibrium koperatif: hasil yg dicapai oleh kedua partisipan ketika mereka bertindak serempak


16. Biaya rata – rata : jumlah biaya dibagi dengan kuantitas barang yg dihasilkan.


17. Biaya tetap rata – rata : biaya tetap dibagi oleh oleh jumlah unit yg diproduksi.


18. Biaya variabel rata – rata : jumlah biaya variabel dibagi dengan kuantitas produk yg dihasilkan.


19. Biaya tetap : biaya yg tetap harus dikeluarkan perusahaan meskipun output yg dihasilkan 0.


20. Biaya marjinal : tambahan dalam jumlah biaya yg diperlukan untuk menghasilkan 1 tambahan unit output.


21. Biaya minimum : biaya per unit terendah yg mungkin dicapai.


22. Inflasi desakan biaya : inflasi yg bersumber pada sisi penawaran dari pasar akibat
peningkatan tajam dalam biaya.

23. Biaya total : jumlah biaya minimum pada suatu tingkatan teknologi dan serangkain harga input.

24. Biaya variabel : biaya yg bervariasi menurut tingkat output.


25. Elastisitas silang : ukuran sejauh mana permintaan akan suatu barang konsumsi atau input dipengaruhi bukan oleh harganya sendiri tetapi oleh harga barang lain.


26. Anggaran actual : jumlah anggaran yang dicatat pada tahun tertentu.


27. Anggaran structural : terjadi pada saat perekonomian beroperasi pada output potensial.


28. Anggaran siklikal : yang mengukur efek dari siklus bisnis terhadap anggaran.


29. Debit : istilah akuntansi untuk menjelaskan pertambahan dalam aktiva atau pengurangan dalam pasiva.


30. Deficit anggaran belanja : belanja pemerintah untuk barang, jasa, dan pembayaran transfer yg melebihi penerimannya dari pajak dan dan sumber pendapatan .


31. Deflasi : penurunan tingkat harga secara umum.


32. Inflasi tarikan permintaan : inflasi harga yg diakibatkan oleh kelebihan permintaan dari persediaan barang yang ada.


33. Demografi : studi mengenai perilaku populasi.


34. Depresiasi, penyusutan aktiva : penurunan nilai suatu aktiva.


35. Depresiasi mata uang : mata uang sebuah Negara dikatakan didepresiasi apabila nilainya menurun dibandingkan dengan mata uang lainnya.


36. Apresiasi : terjadi apabila kurs valuta asing dari suatu mata u
ang meningkat.

37. Depresi : periode berkepanjangan dimana tingkat pengangguran sangat tinggi, tingkat output dan investasi yg rendah , penurunan harga dan kegagalan usaha secara luas.

38. Devaluasi : penurunan nilai resmi mata uang suatu Negara disbanding mata uang lainnya atau disbanding emas.


39. Hukum utilitas marjinal yg makin berkurang : hukum yg mengatakan bahwa semakin banyak sebuah komoditi dikonsumsi.


40. Diskonto pendapatan masa depan : proses konversi pendapatan masa depan kenilai sekrang yg ekuivalen.


41. Diskriminasi : prbedaan pendapatan yg diakibatkan oleh sifat pribadi yg tidak berhubungan dengan pekerjaan.


42. Disekuilibrium : keadaan perekonomian yang sedang tidak berada pada keadaan.


43. Disinflasi : proses penurunan tingkat inflasi yang tinggi.


44. Distribusi : pendisribusian jumlah output pada perorangan atau factor – factor produsi.


45. Barang tahan lama : peralatan atau mesin yang biasanya diperkirakan berumur lebih dari 3 tahun.


46. Ekonometrika : cabang ekonomi yg menggunakan metode statistic untuk mengukur dan mengestimisasi hubungan ekonoi kuantitatif.


47. Barang ekonomi : barang yang relative langka disbanding dengan jumlah permintaan akan barang tersebut.


48. Efisiensi : penggunaan sumber daya ekonomi yg menghasilkan tingkat kepuasan 

maksimum yg muingkin pada input tertentu.

49. Elastisitas : menggambarkan reaksi suatu variabel terhadap perubahan variabel.


50. Ekuilibrium : keadaan dimana kesatuan ekonomi berada pada keadaan seimbang , atau kekuatan – kekuatan yg mempengaruhi kesatuan itu sedang seimbang.


51. Harapan atau ekspektasi: pandangan mengenai variabel yg belum pasti seperti suku bunga dan harga atau pajak.


52. Eksternalitas disekonomis : tindakan perusahaan yg menimbulkan beban pada pihak lain yg tidak dikompensasi.


53. Eksternalitas ekonomis : situasi dimana produksi dan konsumsi yg dilakukan seseorang memberikan kegunaan positif.


54. Eksternalitas : aktivitas yg menimbulkan pengaruh buruk atau baik kepada pihak lain, tanpa pihak lain itu dibayar atau membayar untuk aktivitas tersebut.


55. Factor produksi : input yg bersifat produktif seperti mesin , peralatan , tenaga kerja, dan tanah.


56. Kekeliruan komposisi : kekeliruan dari anggapan bahwa apa yang berlaku bagi perorangan akan berlaku juga pd kelompok atau keseluruhan system.


57. Barang jadi : barang yg dihasilkan untuk dipakai, jadi bukan untuk menghasilkan barang lainnya.


58. Bauran kebijakan fiscal dan moneter : kombinasi kebijakan fiscal dan moneter yg dipergunakan untuk mempengaruho aktivitas makroekonomi.


59. Kebijakan fiscal : program pemerintah menyangkut pembelian barang dan jasa serta pengeluaran untuk pembayaran transfer.


60. Barang bebas : barang – barang yg tidak termasuk dalam barang ekonomi.


61. Ekuilibrium umum: keadaan ekuilibrium bagi perekonomian secara keseluruhan adalah dimana keadaan harga barang dan jasa sedemikian rupa sehingga keseluruhan pasar.


62. GNP nominal : nilai dari seluruh jasa dan barang jadi yg diproduksi dalam kurun waktu tertentu oleh suatu Negara pada pasar.


63. GNP riil : gnp nominal yg telah dikoreksi dengan factor inflasi, yaitu gnp nominal / deflator gnp.


64. Akuntansi pertumbuhan : teknik mengestimisasi konstribusi berbagai factor pada pertumbuhan ekonomi.


65. Insiden : pemikulan beban pajak yg terakhir (sebagai kebalikan dari siapa yg seharusnya membayar menurut undang – undang).


66. Elastisitas pendapatan pada permintaan : permintaan akan suatu barang tidak saja dipengaruhi oleh harga barang tetapi juga oleh pendapatan konsumen.


67. Ikhtisar rugi / laba : laporan aktifitas usaha suatu perusahaan untuk suatu perusahaan dan untuk suatu periode tertentu.


68. Indeksasi : mekanisme penyesuaian upah , harga dan kontrak secara sebagian ataupun keseluruhan, untuk menyeimbangi perubahan tingkat harga umum.


69. Industry : sekelompok perusahaan yg memproduksi produk yg sma atau identik.


70. Barang inferior : jenis barang yg konsumsinya akan menurun dengan meningkat nya pendapatan seseorang.


71. Inflasi : persentase kenaikan tahunan dalam tingkat harga umum yg diukur berdasarkan indeks harga konsumen atau indeks harga lainnya.


72. Hiperinflasi : tingkat inflasi yg sangat parah (1jt, 1000, bahkan 1 milyar persen pertahun).


73. Inflasi ganas : tingkat inflasi antara 50,100,sampai 200an persen pertahun.


74. Inflasi moderat : kenaikan tingkat harga yg tidak terlalu menimbulkan distorsi pada pendapatan dan hrga relative.


75. Investasi : aktifitas ekonomi yg mengorbankan konsumsi pada hari ini untuk meningkatkan output dimasa depan..


76. Investasi netto : nilai jumlah investasi setelah memperhitungkan cadangan untuk penyusutan.


77. Intervensi : aktifitas pemerintah dalam membeli dan menjual mata uangnya dalam pasar valuta asing untuk mempengaruhi kurs mata uangnya.


78. Barang antara : jenis barang yg telah menjalani sebagian proses pengolahan dan belum mencapai tahap akhir sebagai barang jadi.


79. Bunga : pendapatan yg dibayarkan kepada mereka yg meminjamkan uang.


80. Integrasi vertical : penggabungan dua atau lebih tahapan proses dalam satu perusahaan.


81. Integrasi horizontal : penggabungan beberapa unit yg bekerja pada suatu tahapan yg sama dalam satu perusahaan.


82. Inovasi : istilah yg dikaitkan dengan joseph Schumpeter yg mengartikan sebagai : membawa produk yg sm sekali baru atau berbeda kepasar.


83. Hukum besi dari upah : teori ekonomi marxisme menyatakan bahwa ada suatu .


kecenderungan yg tax terlelakan dalam system kapitalisme untuk menekan upah kebawah sampai tingkat yg hanya cukup untuk sekedar hidup saja.

84. Angkatan kerja : penduduk yg berumur 16 tahun keatas yg telah bekerja atau sedang mencari pekerjaan.


85. Alat tukar yg sah : uang yg menurut hukum ditetapkan harus dapat diterima sebagai pembayaran utang – utang.


86. Jangka panjang : menggambarkan periode ketika perusahaan bebas masuk atau keluar dari suatu industry dan mengubah jumlah / saham modal.


87. Ilmu makroekonomi : membahas tentang perilaku perekonomian secara keseluruhan , termasuk hasil produksi , pendapatan , harga dan penggangguran.


88. Dasar moneter : utang moneter neto pemerintah yg ada di masyarakat.


89. Dana uang : instrument keuangan jangka pendek yg amat likuid yg dimliki oleh investor dimana suku bunganya tidax diatur.


90. Akuntansi pendapatan dan produk nasional : serangkaian perkiraan yg menyatakan pembelanjaan , pendapatan dan hasil produksi suatu Negara untuk satu jangka waktu.


91. Ekuilibrium nash : terdapat pada teori permainan yg mengacu pada satu set srategi bermain. Dimana tidak ada pemain yg dapat memperbaiki nilai hasilnya.


92. Dana likid : harta keuangan yg bebas resiko dan langsung dapat dikonversi menjadi uang.


93. Ekspor neto : nilai ekspor barang dan jasa dikurangi nilai impor barang dan jasa.


94. Biaya oportunitas : nilai dari kesempatan penggunaan suatu barang ekonomi berikutnya , atau nilai dari alternative yg dikorbankan..


95. Analisis ekuilibrium parsial : analisis yg mengkonsentrasikan pada pengaruh perubahan dalam masing – masing pasar.


96. Hak paten : hak eksklusif yg diberikan kepada seorang penemu untuk mengawasi dan menikmati penggunaan temuannya selama 17tahun.


97. Elastisitas harga atas permintaan : ukuran kadar sejauh mana kuantitas yg diminta pembeli bereaksi terhadap perubahan harga.


98. Elastisitas harga dari permintaan yg elastic atau pemintaan elastic : situasi apabila elastisitas permintaan lebih dari nilai satu.


99. GNP potensial : tingkat gnp maksimum yg dapat dipertahankan pada suatu tingkat teknologi dan populasi tertentu.


100. Elastisitas harga atas penawaran : konsepsinya mirip elastisitas harga atas permintaan kecuali yg diukur adalah reaksi penawaran dari perubahan harga.


101. Disposable income (pndpatan bebas ) : pendapatan yg sudah siap untuk dibelanjakan.


102. Fleksibilitas harga : perilaku harga dalam pasar “lelang” dimana harga langsung bergerak keatas atau kebawah setiap kali ada perubahan.


103. Indeks harga : angka indeks yg menggambarkan perubahan harga rata – rata sekelompok barang dalam satu kurun waktu.


104. Elastisitas harga dari permintaan yg inelastic atau permintaan yg inelastic : situasi apabila nilai elastisitas permintaan lebih kecil dari satu.


105. Indeks harga produsen : indeks harga dari barang grosiran seperti baja , gandum dan minyak.


106. Difrensiasi produk : adanya karakteri
stik khusus yg mengakibatkan barang – barang yg sebenarnya sama jadi tidak bisa sepenuhnya merupakan subsitusi satu dengan yg lainnya.

107. Fungsi produksi : fungsi matematis yg menyatakan berapa jumlah output maksimum yg dapat dicapai dengan suatu unit input dan teknologi tertentu.

108. Barang public : suatu komoditi yg manfaatnya menyebar keseluruh masyarakat, tanpa melihat apakah individu tertentu ingin atau tidak ingin mengkonsumsi barang tersebut.


109. Harapan rasional : bagian atas pandangan tentang perekonomian yg dianut oleh para pelopor ilmu makroekonomi harapan rasional.


110. Cadangan bank : bagian atas simpanan masyarakat di bank yg harus disimpan di khasanah atau dibank sentral tanpa menerima bunga.


111. Cadangan rasional : menyelesaikan kesulitan likuiditas luar negeri atau neraca pambayaran luar Negara .


112. Alokasi sumber daya : cara suatu perekonomian mengalokasikan sumber dayanya diantara berbagai pemanfaatan potensial untuk menghasilkan barang jadi.


113. Hasil terhadap skala: tingkat kenaikan output karena kenaikan semua input secara bersama – sama.


114. Hasil terhadap skala yg konstan : semua input dilipatkan duakali dan output juga berlipat dua.


115. Hasil terhadap skala yg menurun : jika output meningkat lebih atas dua kali,prosesnya adalah teknologi dengan hasil terhadap skala yg meningkat.


116. Fungsi tabungan : skedul atau table yg memperlihatkan jumlah tabungan yg bersedia ditabung oleh rumah tangga atau Negara, pada setiap tingkat pendapatan.


117. Hukum say ttg pasar : menyatakan bahwa penawaran akan menciptakan sendiri permintaannya.


118. Hukum kelangkaan : prinsip bahwa sebagian besar barang yg diinginkan orang hanya tersedia dalam jumlah yg terbatas.


119. Jangka pendek : kurun waktu dimana semua factor tidak dapat menyesuaikan diri secar penuh terhadap perubahan.


120. Gerakan pajak tunggal : gerakan di abad XIX yg dipelopori oleh Henry George yg beranggapan bahwa berkelanjutan kemiskinan ditengah kemajuan ekonomi yg mantap.


121. Efek subsitusi perubahan harga : konsumen untuk mengkonsumsi lebih banyak brang jika harga ny turun, dan mengurangi konsumsinya bila harganya naik.


122. Interaksi strategis : situasi pada pasar oligopolistic dimana strategi bisnis setiap perusahaan tergantung pada rencana lawannya.


123. Apa, Bagaimana dan untuk siapa : apa adalah masalah mengenai berapa banyaknya tiap barang dan jasa yg akan dihasilkan dengan persediaan sumber daya, Bagaimana: menyangkut masalah pemilihan teknik yaitu kombinasi dari input melalui mana barang akan dihasilkan, Untuk siapa : ttg distribusi barang konsumsi diantara warga masyarakat bersangkutan.


124. Ekonomi kesejahteraan : analisis normative system ekonomi, yaitu studi mengenai apa yg salah atau benar mengenai berfungsinya perekonomian .


125. Garis batas kemungkinan utilitas : grafik yg melukiskan utilitas atau kepuasan dari dua konsumen yg masing – masing diukur pada setiap sumbu.


126. Elastisitas permintaan uniter : situasi diantara permintaan yg elastic dan permintaan yg tidak elastic dimana elastisitas harga bernilai 1


127. Hambatan perdagangan : sarana proteksi yg digunakan pemerintah untuk mencegah impor.


128. Deposito berjangka : dana yg disimpan dibank dan hanya dapat ditarik kembali setelah suatu jangka waktu tertentu.


129. Ilmu ekonomi sisi penawaran : pandangan yg menekankan perlunya kebijakan yg akan mempengaruhi penawaran agregat atau output potensial.


130. Ilmu ekonomi deskriptif : ilmu yg memaparkan gambaran fakta – fakta ttg kehidupan ekonomi


131. Ilmu ekonomi terapan : ilmu ekonomi yg membahas penerapan teori ekonomi dalam kehidupan nyata.


132. Ilmu ekonomi teori : ilmu ekonomi yg membahas gejala – gejala yg timbal akibat dari perbuatan manusia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan.


133. Benda konsumsi : benda yg dapat dipakai atau digunakan secara langsung.


134. Benda produksi : benda yang berfungsi menghasilkan benda lain.


135. Element utility : benda itu berguna karena ada unsure didalamnya.

136. Form utility : benda akan berguna apabila adanya perubahan bentuk.


137. Ilmu ekonomi : ilmu yg mempelajari daya upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan.


138. Benda komplementer : benda yg pemakainnya dapat saling melengkapi.


139. Distribusi : semua kegiatan yg ditunjukan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.


140. Agen : perantara perdagangan yg nama perusahaan menjualkan barangnya didaerah tertentu.


141. Bursa efek : tem
pat diperjual belikan efek –efek atau tempat bertemunya pihak yg menawarkan dan pihak yg memerlukan dana jangka panjang.

142. Efek : surat bukti utang jangka panjang (oligasi) surat tanda penyertaan modal (saham),sekuritas kredit, dan surat berharga lainnya.


143. Bursa komoditas : tempat dipamerkannya contoh barang – barang produksi yg diperjualbelikan.


144. Bursa valuta asing : suatu tempat kegiatan usaha yg memperdagangkan berbagai jenis mata uang asing seperti bank – bank devisa dan money changer.


145. Barter : cara perdagangan dimana barang ditukar dengan barang.


146. Inflasi dorongan permintaan : kelebihan permintaan efektif atas barang dan jasa.


147. Inflasi dorongan biaya : kenaikan biaya produksi.


148. Imported inflation : inflasi yg timbul karena adanya inflasi diluar negeri yg mengakibatkan naiknya hrga barang didalam negeri.


149. Apresiasi : naiknya mata uang dalam negeri terhadap valuta asing dipasar valuta asing.


150. Bank : badan usaha yg menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kemabali kepada masyarakat.


151. Badan usaha : kesatuan yuridis ekonomis yg tujuannya mencari keuntungan.


152. Angka indeks : untuk mengetahui atau mengukur perubahan melalui perbandingan antara variabel dari waktu ke waktu.


153. Indeks harga : perbandingan relative antara hrga tahun tertentu dengan tahun dasar.


154. Indeks jumlah : perbandingan relative jumlah tahun tertentu dengan tahun dasar.


155. Indeks nilai : perbandingan relative nilai tahun tertentu dengan nilai relative tahun dasar.


156. Indeks harga konsumen : perbandingan perubahan harga periode tertentu dengan harga periode dari komoditi yg diminta konsumen.


157. Indeks harga perdagangan besar : angka yg menunjukan perubahn yg terjadi pada harga pembelian barang oleh pedagang besar.


158. Indeks paritas : indeks harga yg berhubungan dengan penetapan harga dasar barang – barang hasil pertanian.


159. Analisis deret waktu : hasil observasi yg diatur dan didapat menurut ukuran kronologis waktu.


160. Barang : segala macam barang atau jasa yang dapat memuaskan keinginan material.


161. Biaya kesempatan : jumlah barang atau barang – barang yg harus dikorbankan untuk mendapatkan satu unit barang lain.


162. Ekonomi positif : studi tentang apa (teori ekonomi).


163. Ekonomi normative : studi tentang apa yang seharusnya (politik ekonomi).


164. Ceteris paribus : sebuah kondsi artificial yg diangkat oleh para ahli ekonomi untuk,secara terpisah, mengamati hubungan antara dua variabel ekonomi.


165. Inventaris : stok barang yg dimiliki oleh perusahaan, dan perubahan inventaris dihitung sebagai pebgeluaran investasi.


166. APC (rata – rata kecenderungan untuk konsumsi) : rasio pengeluaran konsumsi terhadap pendapatan


167. APS (rata – rata kecenderungan untuk menabung) : rasio tabungan perorangan terhadap pendapatan.


168. GNP potensial : sebuah perhitungan gnp yg dapat dicapai dengan toleransi angka penggangguran sekitar 3% hingga 9%.


169. Discount rate : suku bunga bank sentral sebagai ongkos bank untuk meminjam cadangan.


170. Anggaran deficit : perbedaan antara pengeluaran pemerintah dengan penerimaan pajak.
171. Acceleration principle (prinsip akselerasi atau percepatan) : teori pembelanjaan investasi yang beranggapan bahwa tingkat investasi ditentukan oleh tingkat kenaikan GNP.

172. Adjustable peg (patok yg dapat diatur) : suatu system kurs yg tukar menukar dimana Negara menetapkan suatu kurs yg tetap atau antar mata uang mereka.


173. Agregate demand (permintaan agregat ) : jumlah belanja yg direncanakan atau diinginkan dalam suatu perekonomian secara keseluruhan dalam suatu perekonomian secara keseluruhan dalam suatu periode tertentu.


174. Aggregate supply (penawaran agregat) : total nilai barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.


175. Allocative efficiency : suatu situasi perekonomian dimana tidak ada lagi usaha reorganisasi atau perdagangan yg tepat.


176. Average product (produk rata-rata) : produk total atau output total dibagi oleh kuantitas dari satu jenis input.


177. Average revenue (penerimaan rata-
rata) : penerimaan total dibagi oleh jumlah unit total yg dijual yaitu penerimaan perunit.

178. Balance of trade (neraca perdagangan) : bagian dari neraca pembayaran yg merinci impor dan ekspor barang berwujud.


179. Bank commercial : sebuah lembaga perantara keuangan yg fungsi utamanya adalah menerima simpanan giro.


180. Bank money : uang yg diciptakan oleh system perbankan khususnya uang giral yg ditimbulkan oleh ekspansi berganda dari cadangan bank.


181. Budget surplus (surplus anggaran) : kelebihan penerimaan pemerintah terhadap pembelanjaan pemerintah.


182. Budget line (garis anggaran) : garis disuatu grafik yg sumbu-sumbunya menggambarkan kombinasi barang yg bisa dibeli oleh konsumen.


183. Bond (obligasi) : sertifikat yg memberikan bunga yg diterbitkan pemerintah atau perusahaan,berisi janji akan membayar bunga dan jumlah pokok.


184. Capital-output ratio (rasio modal/output) : dalam teori pertumbuhan ekonomi, yaitu rasio stock modal total disbanding GNP tahunan.


185. Capitalism(kapitalisme) : sebagai system perekonomian dimana sebagian besar barang milik(tanah dan modal)menjadi milik pribadi.


186. Cartel (kartel) : asosiasi produsen dalam suatu industry yg bertujuan membatasi atau mencegah persainagn antar perusahaan dalam industry.


187. Central bank (bank sentral) : badan atau instansi pemerintahan yg bertanggung jawab terhadap pengendalian peredaran uang dan kondisi perkreditan nasional.


188. Common stock (saham biasa) : instrument keuangan yg mencerminkan kepemilikan an hak suara dalam suatu perseroan.


189. Collusive oligopoly (oligopoly kolusif) : struktur pasar yg ditandai oleh sejumlah kecil perusahaan yg melakukan kolusi dan bergabung untuk membuat keputusan bersama.


190. Clearing market : suatu pasar dimana harga-harga cukup flexsibel untuk menyimbangkan penawaran dan permintaan dalam waktu singkat.


191. Consumer surplus (surplus konsumen) : selisih antara jumlah yg sediannya akan dibayar oleh konsumen untuk sebuah komoditi dengan jumlah yg sebenarnya dibayarkan.


192. Consumption (konsumsi) : jumlah seluruh pengeluaran perorangan atau Negara untuk barang – barang konsumsi selama suatu periode tertentu.


193. Demand pull inflation : inflasi harga yg diakibatkan oleh kelebihan permintaan dari persediaan barang yg ada.


194. Credit (kredit) : dalam teori moneter, penggunaan dana orang lain sebagai imbalan dari janji akan membayar dikemudian hari.


195. Currency (mata uang) : uang kertas dan logam.


196. Derived demand (permintaan turunan) : permintaan akan suatu factor produksi yg disebabkan oleh permintaan akan barang jadi yg dihasilkan factor tersebut.


197. Direct taxes (pajak langsung) : pajak yg langsung dibebankan pada perusahaan atau individu, termasuk pajak terhadap pendapatan dan laba.


198. Income (pendapatan) : arus upah, bunga, deviden, dan penerimaan lainnya yg menjadi hak seseorang atau suatu bangsa.


199. Free trade (perdagangan bebas) : kebijaksanaan yg mengatur bahwa pemerintah tidak mencampuri perdagangan antar Negara.


200. Government debt ( utang pemerintah) : total kewajiban pemerintah dalam bentuk obligasi dan pinjaman jangka pendek.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar