BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang Masalah
Selama hampir setengah abad,
perhatian utama masyarakat perekonomian dunia tertuju pada cara-cara untuk
mempercepat tingkat pertumbuhan pendapatan nasional. Para ekonom dan politisi
dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang menganut sistem
kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan
menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth). Pada setiap akhir tahun,
masing-masing negara selalu mengumpulkan data-data statistiknya yang berkenaan
dengan tingkat pertumbuhan GNP relatifnya, dan dengan penuh harap mereka
menantikan munculnya angka-angka pertumbuhan yang membesarkan hati. “Pendapatan
Nasional dan Pertumbuhan ekonomi” merupakan tema sentral dalam kehidupan
ekonomi semua negara di dunia dewasa ini.
pendapatan nasional merupakan tolak
ukur berhasil atau tidaknya suatu Negara meningkatkan pertumbuhan ekonominya.
pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional Suatu
Negara.Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolak ukur penilaian
Pendapatan Nasional dan Pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini
serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh ketinggalan dan mau tidak
mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber pertumbuhan
ekonomi tersebut.
1.2. Tujuan
Penulisan
Tujuan mempelajari Pendapatan
Nasional dan Pertumbuhan ekonomi
khususnya di negara Indonesia adalah untuk mengetahui seberapa besar dan
sejauh mana pertumbuhan ekonomi Negara
kita dan bagaimana cara supaya Ekonomi Indonesia juga dapat meningkat seperti
halnya dengan negara-negara maju. Meningkatnya pertumbuhan Ekonomi suatu negara
maka akan melahirkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Tentunya kita
mengharapkan yang demikian sehingga Indonesia dapat disejajarkan dengan Negara
maju seperti Amerika, Jepang dan lainnya.
1.3. Rumusan
Masalah
Berdasarkan hasil laporan
perekonomian Indonesia yang diterbitkan bank Indonesia, kemudian disampaikan
kepada DPR dan pemerintah pada setiap tahun sebagai pemenuhan amanat yang
ditetapkan dalam UU No.3 tahun 2004. Dalam evaluasinya tentang pertumbuhan ekonomi dan keuangan Indonesia, bahwa
pertumbuhan ekonomi dari tahun ke
tahun terus mengalami peningkatan, meskipun belum mencapai puncak kepesatan.
Namun pertumbuhan ekonomi yang berlandaskan GDP (Gross Domestic Product) ini,
dapat dinilai cukup signifikan dan menggembungkan pundi-pundi pendapatan
nasional. Perumusan masalah yan harus dipelajari dalam meningkatkan pendapatan
nasional dan Pertumbuhan Ekonomi:
1. Pengertian dan Konsep Pendapatan Nasional
2. Definisi Pertumbuhan Ekonomi
3. Ukuran Pertumbuhan Ekonomi
4. Model – Model Pertumbuhan Ekonomi
5. Indikator yang digunakan untuk menghitung
tingkat Pertumbuhan Ekonomi
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Ekonomi
7. Pendapatan Nasional dan Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
dan Konsep Pendapatan Nasional
Produksi Nasional atau Pendapatan
Nasional adalah nilai yang menggambarkan dari kegiatan (aktivitas) ekonomi
secara nasional pada periode tertentu.
Konsep
Pendapatan Nasional :
a. Produk
Domestik Bruto (PDB)
Produk Domesti Bruto (Gross Domestic
Product/GDP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan seluruh warga
masyarakat (termasuk warga asing) suatu negara dalam periode tertentu, biasanya
satu tahun.
b. Produk
Nasional Bruto (PNB)
Produk Nasional Bruto (Gross
National Product/GNP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat
suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk di dalamnya
barang dan jasa yang dihasilkan warga negara tersebut yang berada/bekerja di
luar negeri. Barang dan jasa yang dihasilkan warga negara asing yang bekerja di
dalam negeri, tidak termasuk GNP.
c. Produk
Nasional Netto (PNN)
Produk Nasional Netto (Net National
Product/NNP) atau produk nasional bersih adalah jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun
setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
NNP
= GNP – (Penyusutan + Barang pengganti modal)
d. Pendapatan
Nasional Netto (bersih)
Pendapatan Nasional Bersih (Net
National Income/NNI) adalah nilai dari produk nasional bersih (net national
income) dikurangi dengan pajak tidak langsung.
NNI
= NNP – Pajak Tidak Langsung
e. Pendapatan
Perseorangan
Pendapatan Perseorangan (Personal
Income) adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima perseorangan sebagai
balas jasa dalam proses produksi. Pendapatan perseorangan ini dapat juga
disebut pendapatan kotor, karena tidak semua pendapatan perseorangan netto
jatuh ke tangan pemilik faktor produksi, sebab masih harus dikurangi laba yang
tidak dibagi, pajak penghasilan, iuran jaminan sosial dan lain-lainnya.
2.2. Definisi
Pertumbuhan Ekonomi
Pengertian pertumbuhan ekonomi harus
dibedakan dengan pembangunan ekonomi.Dalam makalah pendapatan nasioanl dan
pertumbuhan ekonomi ini,penulis ingin menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi
hanyalah merupakan salah satu aspek saja dari pembangunan ekonomi yang lebih
menekankan pada peningkatan output agregat khususnya output agregat per kapita.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan
sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional.
Perekonomian dikatakan mengalami
pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor
produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya.
2.3. Ukuran
Pertumbuhan Ekonomi
Apakah alat yang bisa digunakan
untuk mengetahui adanya pertumbuhan ekonomi suatu negara? Menurut M. Suparko
dan Maria R. Suparko ada beberapa macam alat yang dapat digunakan untuk
mengukur pertumbuhan ekonomi yaitu :
1. Produk
Domestik Bruto
PDB adalah jumlah barang dan jasa
akhir yang dihasilkan dalam harga pasar. Kelemahan PDB sebagai ukuran
pertumbuhan ekonomi adalah sifatnya yang global dan tidak mencerminkan
kesejahteraan penduduk.
2. PDB per
Kapita atau Pendapatan Perkapita
PDB per kapita merupakan ukuran yang
elbih tepat karean telah memperhitungkan jumlah penduduk. Jadi ukuran pendapatn
perkapita dapat diketahui dengan membagi PDB dengan jumlah penduduk.
3. Pendapatan
Per jam Kerja
Suatu negara dapat dikatakan lebih
maju dibandingkan negara lain bila mempunyai tingkat pendapatan atau upah per
jam kerja yang lebih tinggi daripada upah per jam kerja di negara lain untuk
jenis pekerjaan yang sama.
2.4. Model –
Model Pertumbuhan Ekonomi
Harrord Domar
Keadaan “ Steady – State Growth
Model pertumbuhan ekonomi
Harrod-Domar adalah model pertumbuhan yang mengacu pada pertumbuhan ekonomi
negara-negara maju, model itu merupakan perkembangan langsung teori ekonomi
makro Keynes yang merupakan teori jangka pendek yang menjadi teori jangka
panjang.
Pada model Harrod-Domar investasi
diberikan peranan yang sangat penting. Dalam jangka panjang investasi mempunyai
pengaruh kembar. Di satu sisi investasi mempengaruhi permintaan agregat di sisi
lain investasi mempengaruhi kapasitas produksi nasional dengan menambah stok
modal yang tersedia.
Harrod menyimpulkan agar suatu
ekonomi nasional selalu tumbuh dengan kapasitas produksi penuh (kesempatan
kerja penuh) yang disebutnya sebagai “ Pertumbuhan ekonomi yang
mantap(steady-state growth) “efek permintaan yang ditimbulkan dari penambahan
investasi harus selalu diimbangi oleh efek penawarannya tanpa terkecuali.
Tetapi investasi dilakukan oleh pengusaha yang mempunyai pengharapan yang tidak
selalu sama dari waktu ke waktu, karena itu keseimbangan ekonomi jangka panjang
yang mantap hanya dapat dicapai secara mantap pula apabila pengharapan para
pengusaha stabil dan kemungkinan terjadinya hal itu sangat kecil, seperti yang
dikemukakan oleh Joan Robinson (golden age).
Di samping itu Harrod mengemukakan
bahwa sekali keseimbangan itu terganggu, maka gangguan itu akan mendorong
ekonomi nasional menuju ke arah depresi atau inflasi sekular. Karena itu Harrod
melambangkan keseimbangan ekonomi tersebut sebagai keseimbangan mata pisau,
mudah sekali tergelincir dan sekali tergelincir semuanya akan menjadi hancur
(jadi keseimbangan yang tidak stabil).
Model pertumbuhan ekonomi Domar
hampir mirip dengan model Harrod walaupun ada beberapa perbedaan yang esensial
pula antara kedua model itu. Perbedaan itu khususnya menyangkut mengenai
tiadanya fungsi investasi pada model Domar, sehingga investasi yang sebenarnya
tidak ditentukan di dalam modelnya. Karena itu kesulitan pencapaian
keseimbangan ekonomi jangka panjang yang mantap bagi Harrod, disebabkan oleh
sulitnya kesamaan v dan vr atau laju pertumbuhan yang disyaratkan dengan laju
pertumbuhan natural, sedang bagi Domar kesulitan itu timbul karena adanya
kecenderungan masyarakat untuk melakukan investasi yang relatif terlalu rendah
(underinvestment).
Model Neo-Klasik sebagaimana dikemukakan
oleh Solow (juga Swan) mencoba memperbaiki kelemahan model Harrod-Domar dengan
mengolah asumsi yang mengenai fungsi produksi yang digunakan, dari fungsi
produksi dengan proporsi tetap, menjadi fungsi produksi dengan proporsi yang
variabel.
Berbeda dengan visi Harrod-Domar
yang suram dan menakutkan visi teori Neo-Klasik adalah visi yang menggembirakan
dan serasi dengan proses ekonomi yang otomatik dan mekanistik. Kelemahan pokok
teori Neo-Klasik adalah dihilangkannya peranan pengharapan para pengusaha yang
dalam teori Keynes menduduki peranan sentral.
2.5. Indikator
yang digunakan untuk menghitung tingkat Pertumbuhan Ekonomi
Tingkat
Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)
Tingkat
Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)
Dalam praktek angka, PNB kurang lazim
dipakai, yang lebih populer dipakai adalah PDB, karena angka PDB hanya melihat
batas wilayah,terbatas pada negara yang bersangkutan.
2.6.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan,
pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan
faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan
tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan
memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang
bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya.
Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses
pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya
manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam
yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan
hasil hutan dan kekayaan laut.
Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan,
pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh
mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas
serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya
berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak
tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat
berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat
juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan
diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya.
Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap
anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
Sumber
Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia
untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa
barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan
ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
2.7. Pendapatan
Nasional dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Bank Dunia memprediksikanbahwa
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2011 bisa melampaui angka6,4 persen karena
Indonesia memiliki begitu banyak potensi yang akan mendukung pertumbuhannya.
pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan
pemerintah Indonesia pada angka 6,4 persen dinilai cukup positif. Bahkan
Indonesia mempunyai potensi besar untuk tumbuh jauh di atas angka tersebut.
pertumbuhan ekonomi Indonesia
sebenarnya dapat mencapai angka 7 persen lebih cepat, apabila pemerintah
melakukan reformasi secara menyeluruh pada berbagai bidang termasuk pembenahan
infrastruktur. sektor infrastruktur masih merupakan salah satu isu utama yang
harus di perhatikan olehPemerintah Indonesia.
Direktur Prospek Pembangunan Bank
mengatakan bahwa dalam proyeksi ekonomi global Bank Dunia, Indonesia saat ini
diuntungkan oleh derasnya capital inflow (arus masuk modal internasional) dan
harga komoditas yang meningkat pada 2011 namun juga harus menghadapi tantangan
untuk mengelola risiko modal tersebut.
peningkatan dari arus modal
internasional memperkuat pemulihan di kebanyakan negara berkembang, namun arus
berlebihan dapat berisiko dan mengancam pemulihan jangka panjang.
Indonesia menjadi salah satu negara
yang mampu menarik arus modal selain Korea, apalagi prospek pertumbuhan di dua
negara ini sangat baik dan cenderung menguat. Indonesia menarik bagi masuknya
arus modal portofolio yang cukup tinggi, apalagi secara fundamental
perekonomian Indonesia masih kuat.
BAB
III
KESIMPULAN
Pertumbuhan Ekonomi di setiap negara
berbeda - beda tergantung dari tingkat pendapatan per kapita suatu negara
tersebut dan tergantung dari berapa besar pendapatan / penghasilan dari
penduudknya. Jika pendapatan Negara itu tinggi maka pertumbuhan ekonominya juga
cepat tetapi sebaliknya jika pendapatan suatu negara itu di bawah rata – rata
maka pertumbuhan ekonominya juga rendah. Pemerintah harus terus berupaya untuk
mengatasi faktor-faktor yang dapat memperlambat pertumbuhan Ekonomi, berikut
adalah beberapa factor yang harus diutamakan pemerintah guna mempercepat
pembangunan ekonomi Indonesia.
Faktor
Sumber Daya Manusia
Faktor
Sumber Daya Alam
Faktor
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Faktor
Budaya
Sumber
Daya Modal
Daftar
Pustaka/Sumber:
http://ekonurzhafar.wordpress.com/2010/06/01/analisis-pendapatan-nasional/
http://www.asmakmalaikat.com/go/artikel/ekonomi/eko26.htm
http://www.caratasi.com/2009/12/makalah-pertumbuhan-ekonomi-indonesia.html
http://makalah-kita.blogspot.com/2009/05/pertumbuhan-dan-pembangunan-ekonomi.html
http://www.depkominfo.go.id/berita/bipnewsroom/pertumbuhan-ekonomi-indonesia-bisa-melampaui-64-persen/
0 komentar:
Posting Komentar