Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Rente Ekonomi


A. Pengertian 
Sewa adalah setiap penggunaan untuk penggunaan input (faktor produksi) yang melebihi /di atas jumlah minimum guna mendorong munculnya penawaran input (faktor produksi) itu. Dapat diartikan sebagai harga yang dibayar atas penggunaan tanah dan faktor-faktor produksi lainnya yang jumlah penawarannya tidak dapat ditambah.

B. Sejarah 
Konsep Rente Ekonomi (Economic Rent) dikemukakan oleh David Ricardo (awal abad 19) yaitu rente sebagai keuntungan dalam bentuk surplus pemanfaatan tanah (lahan). Dalam teori Rente Ricardo (Ricardian Rent), tanah yang paling tidak subur tidak menghasilkan keuntungan sedangkan keuntungan dari tanah yang subur dianggap sebagai suatu bentuk surplus yang diperoleh pemiliknya. 
Alfred Marshal (akhir abad 19) mengembangkan konsep rente ekonomi sebagai suatu keuntungan dari faktor produksi lain yang relatif tetap suplainya, yaitu rente ekonomi merupakan pembayaran kepada pemilik faktor produktif yang jumlahnya melebihi jumlah yang diperlukan untuk menjaga faktor itu tetap berfungsi seperti pada saat itu. 
Di atas lahan terdapat sumberdaya hutan yang merupakan salah satu faktor tetap dalam produksi. Maka untuk melihat nilai ekonomis lahan dijumpai konsep dalam teori ekonomi sumberdaya lahan yang disebut sewa atau rente (rent). Nilai rente sumberdaya lahan dapat dibedakan menjadi tiga jenis (Barlow, 1978) yaitu sewa kontrak (ContractRent), sewa lahan (Land Rent), dan sewa ekonomi lahan (Economic Rent). Rente Ekonomi didefinisikan sebagai surplus ekonomi yaitu kelebihan dari nilai produksi total di atas dari biaya total produksi (Barlow, 1978). Sedangkan Worrel (1959) mengemukakan rente ekonomi adalah jumlah atau nilai sewa maksimum yang dapat diterima oleh pemilik asset atau yang dibayarkan oleh pengguna (pengusaha) untuk penggunaan asset tersebut selama kurun waktu tertentu dan pengusaha masih memperoleh keuntungan normal untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. 
Berdasarkan konsep atau teori Economic rent, Stumpage Value, dan Quasi Rent di atas maka dapat dihitung besarnya nilai rente ekonomi pada pengusahaan hutan dengan menggunakan formula dasar sebagai berikut: 

Rente Ekonomi = Pendapatan Total – Biaya Total –Keuntungan Normal (Normal Profit) atau Penerimaan Wajar Pengusaha 

C. Macam Sewa
a. Sewa Ekonomi
Menurut pendapat para ahli ekonomi 
Sewa ekonomi adalah bagian pembayaran atas sesuatu faktor produksi yang melebihi dari pendapatan yang di terima dari pilihan terbaik dari pekerjaan-pekerjaan lain yang mungkin dilakukan, dalam definisi ini faktor produksi dipandang mempunyai beberapa kegunaan. Pendapatan yang dibayarkan untuk faktor produksi dapt dibedakan dalam dua bagian.
1. Bagian pertama disebut pendapatan pindahan atau transfer earnings, yaitu bagian dari pendapatan yang digunakan untuk mencegah faktor produksi tersebut digunakan untuk kegiatan ekonomi yang lain.
2. Bagian ke dua disebut sewa ekonomi, yaitu bagian dari pendapatan yang merupakan perbedaan di antara pendapatan yang diterima dan pendapatan pindahan.
Penetapan Sewa Dalam Pembayaran Faktor Produksi

b. Sewa Semu ( Quasi Rent)
Adalah pembayaran yang tiadak diperlu dilakukan dalam jangka pendek untuk mendorong terciptanya Qsa (faktor produksi a)
c. Penyimpangan Rente (Degression of Rent)
Pada analisis jangka pendek dibedakan antara input tetap dan input variable. Dalam analisis penentuan harga input variable, return (hasil) dari input tetap tidak menentukan VMPL (nilai produk marginal tenaga kerja = harga output x MPL) . return 9hasil0 dari input tetap ini merupakan “Quasi Rent”. Kita perhatikan gambar di bawah ini dalam persaingan sempura MR = Pq = AR = D. keuntungan maksimum, MR = Pq dicapai pada Q = Q1. Return (hasil) dari input variable luas segi empat OBCQ1. Luas segi empat BPq1DC = Quasi Rent. Namun, BEFC merupakan beaya tetap sehingga EP q1DF merupakan keuntungan murni.

Secara umum dapat dikatakan bahwa Quasi rent dapat lebih besar, sama atau lebih kecil daripada biaya total.
Apabila hasil investasi lebih dari hasil rata-rata investasi di sector ekonomi yang lain maka Quasi rent lebih besar dari biaya tetap dan perusahaan memperoleh keuntungan murni. Apabila Quasi rent lebih rendah dari biaya tetap, perusahaan menderita rugi. Kemudian, apabila Quasi rent sama dengan biaya tetap maka perusahaan mendapatkan return yang normal dari investasi.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Quasi rent merupakan perbedaan antara penerimaan total dan biaya variabel total. Pada persaingan murni/sempurna, dalam jangka panjang Quasi rent ini akan hilang karena semua biaya merupakan biaya variabel dan penerimaan total perusahaan sama dengan biaya total.


DAFTAR PUSTAKA

Http:// www.aphi-net.com.2003 – 2005: APHI
Lipsey Richard G e.a.1992. Economics.Harper & Row:London
Salvatore, Dominick. 1993.Theory and Problems of Microeconomic theory, 2nd edition (Schaum Series).McGraw-Hill Inc:Inggris
Sukirno, Sadono.1985.Pengantar Teori Mikroekonomi.Bima Grafika:Jakarta
Sukirno, Sadono.1996.Pengantar Teori Mikroekonomi edise kedua.Raja Grafindo Persada:Jakarta
Soeharno.2007.Teori Mikro Ekonomi.Andi Offset:Yogyakarta

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar